Structural Equation Modelling


1. Structural Equation Modelling (SEM)
Structural Equation Modelling (SEM) merupakan teknik analisis data yang dilakukan untuk menjelaskan secara menyeluruh hubungan antar variabel yang ada dalam penelitian. SEM digunakan bukan untuk merancang suatu teori, tetapi lebih ditujukan untuk memeriksa dan membenarkan suatu model. Oleh karena itu, syarat utama menggunakan SEM adalah membangun suatu model hipotesis yang terdiri dari model struktural dan model pengukuran dalam bentuk diagram jalur yang berdasarkan justifikasi teori. SEM adalah merupakan sekumpulan teknik-teknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan secara simultan. Hubungan itu dibangun antara satu atau beberapa variabel independen.
Structural Equation Modelling (SEM) adalah sebuah evolusi dari model persamaan berganda yang dikembangkan dari prinsip ekonometri dan digabungkan dengan prinsip pengaturan dari psikologi dan sosiologi, SEM telah muncul sebagai bagian integral dari penelitian manajerial akademik (Ghozali, 2008).
Menurut Ghozali (2008), SEM terdiri dari 2 bagian yaitu model variabel laten dan model pengukuran. Bagian pertama yaitu model variabel laten (latent variable model) mengadaptasi model persamaan simultan pada ekonometri. Jika pada ekonometri semua variabelnya merupakan beberapa variabel terukur/teramati (measured/observed variables), maka pada model ini  beberapa variabel merupakan variabel laten (latent variables yang tidak terukur secara langsung). Sedangkan bagian kedua yang dikenal dengan model pengukuran (measurement model), menggambarkan beberapa indikator atau  beberapa variabel terukur sebagai efek atau refleksi dari variabel latennya.
Kedua bagian model ini merupakan jawaban terhadap 2 permasalahan dasar pembuatan kesimpulan ilmiah dalam ilmu sosial dan perilaku. Untuk permasalahan pertama yang berkaitan dengan masalah pengukuran dapat dijawab dengan model pengukuran, sedangkan permasalahan kedua yang berkaitan dengan hubungan kausal dapat dijawab menggunakan model variabel laten. SEM juga memungkinkan menganalisis hubungan dua arah yang sering kali muncul dalam ilmu sosial dan perilaku. SEM termasuk keluarga multivariate statistics dependensi yang memungkinkan dilakukannya analisis satu atau lebih variabel independen yang dilibatkan boleh berbentuk variabel kontinu ataupun diskrit, dalam bentuk variabel latent atau teramati.

Ada tiga alasan mengapa SEM banyak digunakan dalam penelitian yaitu (Kline, 1998) :
1.      Penelitian umumnya menggunakan pengukuran-pengukuran untuk menjabarkan variabel laten.
2.      Para peneliti sosial sangat tertarik terhadap prediksi. Dalam melakukan prediksi tidak hanya melibatkan model dua variabel, tapi dapat melibatkan model yang lebih “rumit” berupa  struktur hubungan antara beberapa variabel penelitian.

3.      SEM dapat melayani sekaligus suatu analisis kualitas pengukuran dan prediksi. Khususnya dalam model-model variabel laten.

2. Variabel Laten
Variabel laten adalah variabel yang hanya dapat diamati secara tidak sempurna melalui efeknya terhadap variabel teramati.  Terdapat dua jenis variabel laten, yaitu eksogen dan endogen. SEM membedakan kedua jenis variabel ini berdasarkan atas keikutsertaan mereka sebagai variabel terikat pada persamaan- persamaan dalam model. Variabel eksogen selalu muncul sebagai variabel bebas pada semua persamaan yang ada dalam model. Sedangkan variabel endogen merupakan variabel terikat pada paling sedikit satu persamaan dalam model, meskipun disemua persamaan sisanya variabel tersebut adalah variabel bebas. Notasi matematik dari variabel laten eksogen adalah huruf Yunani (“ksi”) dan variabel laten endogen ditandai dengan huruf Yunani (“eta”) (Wijanto, 2008).

2.3. Variabel Teramati (Observed variable)
Variabel teramati (observed variable) atau variabel terukur (measured variable) adalah variabel yang dapat diamati atau dapat diukur secara empiris dan sering disebut indikator. Variabel teramati merupakan efek atau ukuran dari variabel laten. Variabel teramati yang berkaitan atau merupakan efek dari variabel laten eksogen (ξ ) diberi notasi matematik dengan label X, sedangkan yang berkaitan dengan variabel laten endogen (η ) diberi label Y. Diluar itu, tidak ada perbedaan fundamental di antara keduanya, dan suatu ukuran dengan label X dalam satu model bias diberi label Y pada model yang lain. Simbol diagram lintasan dari variabel teramati adalah bujur sangkar atau empat persefi panjang  (Wijanto, 2008).


Referensi  :
Cipta. Wijanto, S.H. 2008. Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8: Konsep dan Tutorial. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Imam Ghozali, dan Fuad. 2008. Structural Equation Modeling. Teori, Konsep dan Aplikasi dengan Program LISREL 8.80. Semarang : BP-UNDIP, pp31-35.

Kline, Rex B. (1998). Principles and Practice of Structural Equation Modeling. New York: The Guilford Press.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »