BASIS CYCLIC PENALIZED SPLINE


BASIS CYCLIC PENALIZED SPLINE (CP)

Dalam mengestimasi kurva regresi dapat didekati dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan parametrik dan pendekatan nonparametrik. Parametrik merupakan metode statistik yang digunakan untuk mengetahui pola hubungan antar variabel prediktor dengan variabel respon, dengan asumsi bahwa tidak diketahui bentuk dari fungsi regresinya.
Hubungan antara variabel respons dan variabel prediktor dalam model dapat terjadi dengan fungsi linier maupun nonlinier dalam parameter. Sedangkan Non parametrik merupakan metode statistik yang digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara variabel prediktor dan respon apabila bentuk pola hubungan antara variabel respons dengan variabel prediktor tidak diketahui bentuk fungsi regresinya. Dalam regresi nonparametrik kurva regresi hanya diasumsikan mulus (smooth) dalam arti termuat dalam suatu ruang fungsi tertentu sehingga mempunyai sifat fleksibilitas yang tinggi.
Perbedaan antara keduanya adalah pendekatan parametrik estimasinya ditentukan dari percobaan, sedangkan pendekatan nonparametrik hanya ditentukan dari data. Teknik estimasi dalam regresi nonparametrik ada banyak, antara lain : estimator kernel, estimator spline, histogram, estimator deret orthogonal maupun estimator wavelet. Salah satu model nonparametrik dibangun dengan memilih ruang fungsi yang sesuai dimana fungsi regresi diyakini termasuk didalamnya, sedangkan model spline dibangun dari knot. Oleh karena itu penentukan jumlah dan posisi knot dalam regresi spline memegang peran yang sangat penting.
Basis cyclic p-spline merupakan fungsi basis dengan tipe yang baru pertama kali di publish oleh roth pata tahun 2009. Basis ini dapat menjelaskan tentang kurva yang tertutup dengan menggunakan titik kontrol tanpa redundansi, dengan keuntungan nilai dari fungsi C kontinue pada semua titik kurva. Basis Cylic Penalized Spline merupakan bagian dari basis P-Splines. Fungsi Basis Cyclic adalah fungsi basis yang dikembangkan dari basis-basis yang lain. Ada beberapa basis yang langsung terbentuk dari koefisien Penalized Spline, salah satunya yaitu basis Cyclic atau disbeut juga sebagai pemulus dari penalized Spline.

Basis cyclic p-spilne dapat digunakan untuk model periodik dan data musiman. Basis ini ditentukan dengan perkiraan dari fungsi yang dihasilkan terus menerus hingga batas knot. Namun, permasalahan pada fungsi ini tidak mengalami pemulusan akan tetapi dapat diatasi dengan perbedaan cyclic penalty.
Pencocokan model aditif tergeneralisasi menggunakan metode penghalusan berupa scatter plot smoother untuk mengestimasi fungsi mulus, dan menggunakan algoritma penalized Iteratively Re-Weighted Least Square (P-IRLS) untuk mengestimasi model. Adapun metode penghalusan yang dapat memberikan suatu hasil analisis numerik yang lebih baik adalah penghalus spline.
Pada regresi semiparametrik, untuk memperoleh estimator spline pada dasarnya terdapat dua pendekatan optimasi, yaitu estimator spline yang diperoleh berdasarkan optimasi penalized least square (PLS) dan estimator spline yang diperoleh berdasarkan optimasi least square (LS) dengan menggunakan fungsi yang memuat titik-titik knots. Apabila estimator spline yang diperoleh berdasarkan optimasi PLS, maka persoalan utama dalam estimator ini adalah pemilihan parameter penghalus yang optimal. Sedangkan apabila estimator spline yang diperoleh dengan optimasi LS, maka persoalan utama dalam estimator ini adalah pemilihan titik-titik knot yang optimal. Estimator spline sendiri merupakan estimator yang dapat memberikan fleksibilitas yang baik terhadap karakteristik suatu fungsi atau data yang dapat menangani fungsi bersifat mulus (smooth). Spline adalah potongan polinomial, yaitu polinomial yang memiliki sifat tersegmen. Sifat tersegmen ini memberikan fleksibilitas lebih dari polynomial biasa, sehingga memungkinkan untuk menyesuaikan diri secara lebih efektif terhadap karakteristik dari suatu fungsi atau data.
Regresi spline memerlukan jumlah simpul (knot) yang relatif sedikit dan dapat diduga dengan metode kuadrat terkecil. Pemulus spline memerlukan jumlah simpul yang banyak dan kemulusan kurva ditentukan oleh parameter pemulus dan fungsi penalti. Eilers dan Mark (1996) menggabungkan kedua pendekatan spline di atas menjadi P-spline. Pendekatan yang sama juga dikemukakan Ruppert dan Carroll (1997) dengan nama regresi spline terpenalti (penalized spline regression) dan disebut juga dengan P-spline.  
P-spline, adalah regresi yang ditentukan dengan kuadrat terkecil dan penalti kekasaran. P-spline dapat direpresentasikan dalam bentuk model linear campuran dengankomponen ragam mengontrol tingkat ketidaklinearan dari penduga fungsi mulusnya. Pendugaan P-spline dengan pendekatan model linear campuran mempunyai tiga keuntungan yaitu sebagai berukut;
1.      P-spline dapat diduga dengan metode kemungkinan maksimum (ML) atau dengan metode kemungkinan maksimum berkendala (REML).
2.      Komputasi lebih cepat karena menggunakan basis pemulus berdimensi rendah.
3.      P-spline dapat dikembangkan untuk model dengan peubah penjelas lebih dari satu.
Cara mengestimasinya adalah sebagai berikut;
Misalkan terdapat n data berpasangan {(x1,y1),( x2,y2),...,(xn,yn)} mengikuti model regresi;
yi = f (xi) + ei, i=1,2,...n
dimana :
f = fungsi regresi yang belum diketahui bentuknya
yi = Variabel respon ke-i
ei= error random dengan mean 0 dan varians 𝜎2I

Hubungan antara spline dengan model linear campuran  yang menghubungkan antara pemulus spline dengan peubah penjelas tak bias terbaik (BLUP) dari model linear campuran. Hubungan pemulus spline dengan model linear campuran melalui perluasan metode kemungkinan maksimum terampat (generalized maximum likelihood) untuk data yang berkorelasi.


DAFTAR PUSTAKA

Brechera, C., Langea, S., Merza, M., Niehausa, F., Wenzela, C., Winterschladena, M., Weck, M., 2006. NURBS based ultra-precision free-form machining. CIRP Annals – Manufacturing Technology 55 (1), 547–550.
Herawati, N. 2011. Regresi Spline untuk Pemodelan Bidang Kesehatan:
Studi tentang Knot dan Selang Kepercayaan. Jurnal ILMU DASAR, 12(2);152-160.

Hofner, dkk. 2014. A Unified Framework of Constrained Regression. https://arxiv.org/pdf/1403.7118.pdf. 1-16. Technical report.
Hofner, B. 2011. A framework for unbiased model selection based on boosting. Journal of Computational and Graphical Statistics 20:956–971
Róth, Á, Juhász, I., Schicho, J., Hoffmann, M., 2009. A cyclic basis for closed curve and surface modeling. Computer Aided Geometric Design 27.179-201
Wigati,d. 2016. Pengembangan Model Aditif Tergeneralisasi Dengan
Penghalus Splines Berbasis WEB Interaktif Menggunakan R-Shiny. SKRIPSI. Jember

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »